Posts

Tantrum di Pasar Toribulu

 Pagi ini, minggu 12 Februari 2023. Pertama kali menulis kembali setelah beberapa tahun vakum menulis. Kali ini bercerita tentang anak-anak ku, karena sekarang sudah jadi ibu dengan tiga orang anak. Adiba, nama panggilan anak ku nomor tiga. Seperti biasa hari minggu pagi kami ke pasar toribulu. Berbelanja kebutuhan bahan pangan, dan anak-anak pun ikut ke pasar. Sesampainya di pasar, awalnya pun masih lancar dan normal. Beli ikan, botol minuman, sayur. Hingga terakhir beli kucir rambut dan didekatnya ada mainan mobil-mobilan. Adiba yang tak dituruti keinginannya pun menangis tantrum, hingga menjadi pusat perhatian banyak orang. Tetap tenang dan sabar menghadapinya. Berdoa semoga Allah memberi ketenangan dengan ditiupkan ke ubun-ubunnya adiba. Tak lama kemudian ada ayam warna warni dijual. Umi ajak beli, diapun sudah reda, sudah senang hatinya. Alhamdulillah

Pecah ketuban dini

Image
Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa telah berada dipenghujung tahun 2016. Tak terasa pula ketika melihat kronologi di blog selama setahun terakhir vacum dalam aktivitas menulis. Banyak hal yang telah dilalui dalam setahun belakang ini, mulai dari awal tahun 2016 prosesi lamaran, menikah, menginjakan kaki untuk pertama kali di tanah sulawesi, tanah kelahiran suami, ibu yang mengalami kecelakaan mengharuskan ku untuk kembali pulang ke jawa. Iya, baru menyadari ketika jauh ditanah rantau, jawa yang selalu dirindukan, jawa yang selalu memanggil jiwa ini untuk kembali. Jawa yang penuh dengan kenangan, setengah perjalanan hidup berada di jawa. Alhamdulillah ya Rabb atas kesempatan hebat ini. Kehidupan yang penuh berwarna. Eh.. Iya, kembali pada esensi judul, ini merupakan kilas balik. Yah… merupakan kejadian yang menegurku. Alhamdulillah Allah mengkaruniakan anak dalam rahim ini, namum belum memasuki minggu ke 28 terjadi peristiwa mengejutkan, yakni pecah ketuban dini yan
Image
Limbung Tak dipungkiri ada masa dimana waktu limbung, ketika keadaan kejiwaan berada pada titik kritis, di bawah, yang berefek pada orang di sekitar. Ketidak nyamanan akan sikap kita. Ah… yah, aku sedang mengalaminya beberapa saat yang lalu. Limbung… bingung… yah… aku tau penyebabnya, semakin jauh dari Nya. menyebabkan hati ini kurang tenang, berpikir macam-macam, terlalu banyak kesalahan yang telah aku lakukan yang menjadikan semakin jauh dari Nya. Tidak kah kau teringat ketika pada masa ketika kau berada pada titik terendah, tak ada seorangpun berada disamping mu, tak ada yang lagi menguatkan mu, tak ada lagi yang menggapai tangan mu, merasa benar-benar sendiri, pada siapa lagi kau mengadukan segala kegundahan, keluh kesah yang kau rasakan, siapa lagi yang membuat hati mu menjadi lebih tenang, siapa lagi yang mampu memberikan solusi, siapa lagi yang dengan mudahnya membolak-balikan keadaan. Tidak lain, Rabb ku…. Ya Rabb… sungguh benar-benar aku merindukan mu, hati ini rindu kemb

Parenting : Bagaimana jadi emak rempong yang sabar ?

Image
Ikatlah ilmu dengan mencatatnya, demikianlah kutipan kalimat pembuka dari Imam Syafi’I yang mungkin dapat mewakili apa yang ditulis pagi ini. Jika dahulu ketika sekolah menggunakan buku catatan, kali ini sedikit bergeser pada penyimpanan dalam bentuk digital. Hehehe… Mungkin, suatu saat nanti dapat dibaca kembali, mungkin juga sedikit coretan di dunia digital ini dapat memberikan manfaat untuk yang lain. Hihiihi Okelah… lagsung aja ya, topik yang saya tulis kali ini tentang pendidikan anak. Ah… sebenarnya sudah beberapa hari yang lalu ingin menuliskannya, berbagi sedikit hasil pengamatan, dan pemikiran, dan baru kali ini sempat untuk berbagi. “Tak ada yang kebetulan”, ah… benar sekali. Ketika kita sudah berniat dan berusaha untuk menulis tapi belum ada kesempatan. Berbaik sangka, mungkin ada tambahan yang akan disampaikan, dan benar saja. How is wonderful? Hahaha... Pagi ini mengalir saja, sudah tak sabar untuk menuliskannya. Semalam setelah melihat video seminar men
Aku mah apa atuh tanpa kehendak Nya Alhamdulillah…. Wa syukurillah… Allah memberikan nikmat yang luar biasa. Nikmat diberi hati tenang, nikmat diberi kemudahan untuk menerima hikmah dari berbagai peristiwa yang terjadi. Ya Rabb… Ketika membaca sebuah postingan “Dear Allah… Sometimes, it’s hard for me to understand what You really want to happen But i trust You I know You will give me what’s best” ^_^ Hanya pada Mu memohon, hanya pada Mu berserah diri, dan hanya Engkaulah sebaik-baiknya penolong. Bisa melewati semua peristiwa dengan lapang dan tenang semua karena Mu. Hati ini menjadi tentram semua karena Mu. Bisa mengambil hikmah, bahwa semua peristiwa yang menimpaku merupakan skenario terbaik Nya, tak meleset meski sepersejuta inchi, semua karena Mu. Entah... hingga bingung mau apa yang ungkapkan, bingung. Hati yang terpaut pada Nya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, ^_^

Alhamdulillah for everything ^_^

Image
Rasanya waktu berjalan begitu cepat, ah… yang perlu diperhatikan yakni pada ‘produktif atau tidak’ ? hahaha… Yah… saat ini memasuki masa transisi. Lebih tepatnya masa memiliki waktu luang yang cukup banyak. Hal ini perlu diwaspadai, karena dapat tergelincir pada keadaan ‘comfort zone’, terbiasa dengan aktivitas yang sangat padat, kalau teman-teman bilang sih aktivitas menjadi ‘wanita karir’, hahaha… kuliah, penelitian, seminar, organisasi, kegiatan sosial, ‘travelling’, berubah menjadi full kegiatan di dalam rumah. Istilahnya ‘training’ menjadi ibu rumah tangga. Hehe…   Kalau tak disikapi dengan kreatif, aktivitas di dalam rumah yang berulang terus menerus akan membuat bosan. Nah… perlu ada sebuah perencanaan yang dibuat, membuat daftar hal-hal apa saja yang dilakukan selama sehari tersebut. Agendakan dalam daftar tersebut kegiatan yang berbeda dari hari biasanya. Misalnya berkreasi membuat masakan dengan resep baru, membuat jus dengan aneka kreasi, merajut, menulis, ngejurnal