“Belajar untuk Ridlo dengan apa yang telah Allah tetapkan”
Juma’t, 10 Juli 2015
Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
?
MasyaAllah… ya Rahman… ya Rahim…
Masjid At-Takobar, Telkom, ketintang, Surabaya. Mungkin
akan menjadi hal yang sangat dirindukan. Selalu ingin kembali, dan kembali lagi
sholat taraweh di sini. Mengapa ? karena banyak ilmu yang didapat. Malam ini
pun juga demikian. Skenario Allah yang Maha Sempurna.
Saat jeda sebelum sholat tarawih, diisi dengan kajian
yang berisi tentang tuju tingkatan nafsu. Ya Rabb… ketika mulai dibahas satu
per satu, seakan menjawab satu per satu berbagai peristiwa yang terjadi. Hanya bisa
lirih menyebut ya Allah.. ya Rahman.. ya Rahim.. ALLAH…
Tuju
tingkatan nafsu yang dibahas yakni sebagai berikut:
Pertama,
nafsu amarah
Kedua,
nafsu dimana tahu benar dan salah, tetapi tetap melakukan hal salah
Ketiga,
nafsu tahu benar dan salah, dan melakukan hal yang benar
Keempat,
nafsu ‘tenang’, dalam kondisi apapun, entah itu senang ataupun dalam kesusahan,
hati tetap tenang
Kelima,
nafsu untuk Ridlo terhadap apa yang Allah tetapkan
Keenam,
nafsu Ridlo dan diRidloi oleh Allah
Ketuju,
nafsu menjadi sebenar-benarnya hamba Allah
MasyaAllah, semua yang Allah tetapkan merupakan skenario
Maha Sempurna. Allah… Allah…
Allah memberikan pembelajaran hidup yang berharga lewat
hal yang terkadang tidak kita sukai, namun dibalik semua itu, begitu luar
biasa.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.
Comments
Post a Comment