Posts

Showing posts from September, 2015

Alhamdulillah for everything ^_^

Image
Rasanya waktu berjalan begitu cepat, ah… yang perlu diperhatikan yakni pada ‘produktif atau tidak’ ? hahaha… Yah… saat ini memasuki masa transisi. Lebih tepatnya masa memiliki waktu luang yang cukup banyak. Hal ini perlu diwaspadai, karena dapat tergelincir pada keadaan ‘comfort zone’, terbiasa dengan aktivitas yang sangat padat, kalau teman-teman bilang sih aktivitas menjadi ‘wanita karir’, hahaha… kuliah, penelitian, seminar, organisasi, kegiatan sosial, ‘travelling’, berubah menjadi full kegiatan di dalam rumah. Istilahnya ‘training’ menjadi ibu rumah tangga. Hehe…   Kalau tak disikapi dengan kreatif, aktivitas di dalam rumah yang berulang terus menerus akan membuat bosan. Nah… perlu ada sebuah perencanaan yang dibuat, membuat daftar hal-hal apa saja yang dilakukan selama sehari tersebut. Agendakan dalam daftar tersebut kegiatan yang berbeda dari hari biasanya. Misalnya berkreasi membuat masakan dengan resep baru, membuat jus dengan aneka kreasi, merajut, menulis, ...

Boleh Jadi

Tere Liye Boleh Jadi Boleh jadi, kita hanya sibuk mengingat orang lain yang pernah melintas dalam hidup kita, dan menjadi kenangan bagi kita. Tapi kita lupa, mengingat orang-orang yang kitalah yang pernah melintas dalam hidupnya, dan kitalah yang menjadi kenangan tidak terlupakan tesebut. Boleh jadi, kita hanya sibuk bicara tentang seseorang yang kapan dia akan menoleh, tersenyum, menyadari kita selama ini sungguh menyukainya. Tapi kita lupa, memperhatikan orang-orang yang justeru berdiri menatap kita, menunggu sekian lama, kapan kita menoleh padanya, lantas tersenyum. 

Catatan Ibu Kiki Barkiah

Entah kenapa, ingin 'share' lagi, dan lagi tulisan dari Ibu  Kiki Barkiah  ini, berharap dengan harapan yang kurang lebih sama. Semoga ALLAH meridloi. Aamiin ^_^ ==== Bismillah, Baru saja melepas satu mujahid pergi berjihad untuk berkonsentrasi menghafal quran di salah satu pesantren tahfidz di Indonesia. Tidak apa apa nak kamu berhenti sejenak sekolah yang penting jangan pernah berhenti belajar selama Allah masih memberimu usia. tidak apa-apa nak berhenti sejenak belajar matematika, ipa, dan bahasa. Berhenti sejenak merakit robotmu. Berhenti sejenak menulis buku bersama ummi. Berhenti sejenak belajar programming. Berhenti sejenak membaca buku-buku pengetahuan kesukaanmu.Tidak apa-apa juga saat anak-anak seusiamu sudah mencapai berbagai pelajaran sesuai jenjangnya, sementara kamu berhenti sejenak dari belajar beberapa hal. Tidak ada dosa bagimu jika tidak melahap semua kurikulum pendidikan sebagaimana pada umumnya anak-anak belajar. Tidak apa-apa nak berhe...

Tentang Perasaan, Hahaha....

Image
Rabu, 30 September 2015 Lama tak menulis, sejak terakhir kali bulan juli lalu, banyak hal yang terjadi. Persiapan untuk ujian tesis pada tanggal 11 Agustus, haru biru perjuangan untuk lulus TOEFL, dan sepotong hati yang baru. Entah…rasanya tak banyak kata yang dapat mewakili semua peristiwa yang terjadi. Mungkin, hanya senyum yang dapat mewakili semuanya. Ya Rabb… semakin rindu diri ini pada Mu… Ungkapan apa yang dikeluarkan, tidak akan sama dengan apa yang dirasakan… Ah… ngomong-ngomong tentang perasaan tak ada habisnya. Teringat salah satu celetukan teman “perasaan itu sulit untuk dikendalikan”. Heii… itu benar sekali. Saya sendiri bingung juga ketika perasaan begitu bergejolak. Namun, jika kita berpikir lebih mendalam, perasaan? siapakah yang menciptakannya? siapa yang mengaugerahkannya? kenapa ketika tidak kembalikan pada yang mengaugerahkannya? memohon pertolongan. Karena seyogyanya kita tak mampu apa-apa tanpa pertolonganNya. Perasaan itu anugerah. Kembalikan pada pe...

Thanks for everything ^__^

Tulungagung, senin, 28 Spetember 2015 Setelah beberapa saat 'vacum' dari aktifitas menulis, pagi ini ingin berbagi tulisan dari Kurniawan Gunadi ,  hehe ^^v "Ada orang yang tidak kamu sadari perasaannya sedang memerhatikanmu sedemikian rupa, dari jauh. Tidak pernah menyebut namamu, bahkan ia malu mengucapkan namamu karena ia merasa tidak pernah mampu menyamai derajatmu. Tapi ia keliru, ia lupa bahwa Tuhannya membaca hatinya. Dia mampu mendengar hati, sekalipun namamu tidak pernah diucapkannya. Orang itu kini sedang berusaha mengenal dan memahamimu meski tidak ada tanya-jawab. Ia berusaha mengenali lingkunganmu, cara berpikirmu, temanmu, keluargamu, dengan cara-cara yang mungkin tidak pernah kamu tahu. Cara-cara yang tidak hanya menjagamu tapi juga menghormatimu, karena tidak ada orang yang tahu bila itu sedang terjadi. Dan kamu tetap tidak menyadari. Hingga suatu hari ia datang mengetuk pintu hatimu dengan kata-katanya. Mengetuknya dengan salam, sal...