Ramadhan 1435 H (Episode 3 - Bersambung) [Makanan Halal dan Baik]


Subhanallah…subhanallah…entah begitu banyak yang Allah berikan di Ramadhan kali ini, nikmat yang begitu luar biasa, hanya bisa mengucap syukur dan memperbaiki ahlak sesuai yang Nabi contohkan, rasanya lidah ini kelu untuk menggambarkan nikmat yang begitu luar biasa yang Allah berikan. Alhamdulillah…  

Episode 3 ini merupakan serangkaian kelanjutan dari episode sebelumnya yang berkaitan dengan do’a, ditengah-tengah amanah tugas yang menumpuk, tapi rasanya tak terbendung lagi untuk menulis, share pengalaman dan ilmu. 

Sekali lagi semoga amal ibadah kebaikan ini tercurah kepada kedua orang tua. Aamiin  

Benar apa yang Imam Syafi’i katakan “ikatlah ilmu dengan menuliskannya”, sedikit menguap sebenarnya untuk mengulas topik kali ini, namun semoga Allah memberikan kemudahan dan apa yang seharusnya tersampaikan tidak keliru.

Jika pada Ramadhan episode sebelumnya berkaitan dengan do’a, pada episode kali inipun tidak jauh hubungannya dari hal tersebut. Hal ini berkaitan dengan mengapa do’a tak kunjung dikabulkan. Pernah terbesit dalam diri fikiran demikian, namun lagi-lagi diri ini mengingatkan untuk berfikir positif dan bersabar. Banyak faktor sebenarnya yang mempengaruhinya.

Lagi-lagi Allah memberikan petunjuk dari arah yang tak disangka-sangka. Ketika membuka facebook, iseng-iseng buka fanspage Bismillah, Kartun Dakwah, demikian


 “Padahal gara-gara makanan, doa kita bisa tidak diterima oleh Allah.Ibnu Abbas berkata bahwa Sa'ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi SAW, "Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah."
 
Apa jawaban Rasulullah SAW,
"Wahai Sa'ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya." ( HR Thabrani )   



Hal ini membuatku untuk terus beristropeksi diri, mungkin ada makanan haram yang masuk dalam tubuh ini yang tak diketahui. Mungkin ini petunjuk Allah untuk ku bertaubat akan dosa yang tidak aku ketahui. Astagfirullah…

Saat membuka facebook tersebut pada malam hari, pagi harinya ketika di stasiun untuk beranjak pulang, tak lupa sedikit tilawah, belum kholash (Odoj), hehe… ketika itu membuka tilawah surat Al Maidah.

Dini hari, ketika sahur, melihat tafsir Al Misbah di MetroTV pukul 3, Bapak Qurais Syihab membahas tentang makanan. Padahal ketika itu yang dibahas Surat An-Nahl, namun beliau tiba-tiba sedikit membahas tentang makanan dalam surat Al Maidah yakni makanlah makanan yang halal dan baik. Ilustrasinya begini, gula itu halal, namun untuk orang yang memiliki sakit diabetes itu tidak baik.

Makanan yang halal dan baik.   


Subuh menjelang, sehabis sholat membuka Qur’an untuk melanjutkan tilawah, dan subhanallah…seakan mata ini langsung ditunjukan ayat dari surat Al Maidah yang tadi telah dibahas, ya Allah…. Hiks..hiks..hiks.. (terharu), dan kemudia segera aku melanjutkan membaca tejemahannya. Demikian

“Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepada mu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya” QS. Al-Ma’idah ayat 88


Taubati, mungkin ada perkaran yang membuat do'a kita terhalang untuk dikabulkan, entah itu yang kita ketahui ataupun tidak. Dosa yang kita sadari banyak, apalagi yang tidak kita ketahui. 


Comments

Popular posts from this blog

Parenting : Bagaimana jadi emak rempong yang sabar ?

Pecah ketuban dini