Behind The Scene ‘SEMINAR NASIONAL SAINS 2015’



Senin, 26 January 2015,  3:24 AM
Coretan kali ini sedikit ingin berbagi bagaimana potret dibelakang pelaksanaan seminar nasional, bukan untuk membuka rahasia dapur ke khalayak umum, tapi untuk memberikan apresiasi yang sangat besar kepada rekan-rekan panitia yang telah bekerja dengan sangat luar biasa.

Pada seminar kali ini, bertugas dalam bagian sie acara. Menjadi bagian dari sie acara pekerjaan yang benar-benar teknis di lapangan. Berfikir, bertindak, mencari solusi yang tepat dan cepat. Kerjasama yang luar biasa dari semua panitia hingga bisa terselenggaranya acara dengan baik.

Akhirnya, saya mengerti dengan ungkapan ini “tugas kita ikhtiar dengan maksimal, apa-apa yang terlaksana, dan hasil mutlak Allah yang menentukan”. Ya Rabb, Engkau memberikan banyak pelajaran berharga disetiap detik hidup yang aku lalui.
Beberapa peristiwa seminar nasional yang tidak sesuai dengan rencana awal.
  • Mundurnya pelaksanaan seminar nasional, yang rencana awal terjadwal tanggal 10 Januari 2015 menjadi 24 januari 2015. Hal ini dikarenakan pembicara utama bertepatan melaksanakan umroh. Sangat mengapresiasi pada teman-teman panitia yang bekerja sangat keras untuk menghubungi pemateri, sosialisasi ulang undagan, dan menghimpun dana untuk pelaksaan seminar. Alhamdulillah, banyak tambahan peserta yang mendaftar dengan diundurnya pelaksanaan.
  • Hari H : Teknis yang banyak sekali perubahan

*      Dimulai dengan berubahnya tempat registrasi pendaftaran
*      Perubahan tempat coffe break
*      Mundurnya mulai acara
*      Perubahan total penyajian seminar umum
*      Regulasi waktu konsumsi
*      Perubahan ruangan seminar paralel
*      Abstrak  
*      Teknis peralatan LCD di kelas paralel (pagi sebelumnya semua kelas sudah dicek, namun saat akan dimulai ada beberapa kelas yang tidak bisa digunakan)
*      Hujan sore yang begitu deras saat pemberian sertifikat pemakalah
*      Fotocopy daftar hadir pemakalah saat hujan yang begitu deras

Ada hal aneh yang aku rasakan, entah…aku sendiri pun bingung, hal yang begitu ‘absurd’. Jika melihat kondisi yang demikian, perasaan hati tentu dapat diperkirakan galau, resah, khawatir, dsb. Namun, beda sekali, mungkin tampak dari luar fitri cenderung diam dalam pelaksanaan seminar, cenderung menyendiri, karena sebenarnya diri sendiri sedang bingung dengan suasana hati yang begitu tenang, nyaman, damai, tidak sedikit pun terbesit kegusaran. Hingga pada saat sholat ashar, bertanya-tanya pada Tuhan, dan menyadari “Ini anugerah yang Allah berikan”. Rindu sekali dengan kondisi seperti ini, rindu sekali dengan nikmat seperti ini. Nikmat yang luar biasa telah Allah berikan. Semua yang fitri kerjakan ini, Allah yang memudahkan, Allah memberikan rahmat yang luar biasa.  Alhamdulillah …


“ALLAHU AKBAR” 


Terimakasih Bapak ^_^

Comments

Popular posts from this blog

Parenting : Bagaimana jadi emak rempong yang sabar ?

Pecah ketuban dini