Bingung untuk menentukan pilihan

Aktivitas menulis diari memang sudah lama aku lakukan, terbilang intes ketika duduk di bangku SMA, masa-masa bommbay, hahaha…

Kebiasaan tersebut berlangsung hingga kini, entahlah, banyak sekali hal yang ingin di share, entahlah aku juga bingung ini baik atau buruk, namun menulis di blog adalah hal yang membuat ku sedikit merasa nyaman, kenapa ? karena di sini sepi, tidak seperti jejaring sosial tetangga, apalagi facebook, rame sekali, buat ngeposting status kudu berfikir berkali-kali, baik tidak ini share, manfaat tidak, berlebih jika hal tersebut sedikit masalah pribadi, rasanya tidak perlu untuk diketahui semua orang, kecuali postingan yang bermanfaat. Berbeda perspektifnya jika aku menulis di blog, lebih banyak bercerita, yah..cerita dengan pengalaman pribadi, berharap dari sedikit cerita ini, orang lain yang membacanya bisa mengambil pelajaran, eh…ini ndak baik loh, eh..ini bisa diantisipasi loh, eh..ini bisa dimanfaatkan, de..el.. el… hehehe




Sudah beberapa minggu kemaren sangat bingung untuk memutuskan sesuatu, bingung..bingung..sekali, hati resah, bingung, dan mengadukan pada Nya. Jadi teringat sebuah hadist Nabi yakni

"Hendaklah di antara kalian mengadukan segala urusannya hanya kepada Allah saja, walaupun hanya tali sandal yang putus." (HR. Tirmidzi).

Alhamdulillah, tak disangka-sangka Allah memberikan petunjuk, mengingatkan kembali untuk istikharah, tak hanya itu saja, akupun berusaha meminta pendapat kepada teman yang kompeten untuk hal ini, dan terus berfikir, menimbang-nimbang. Adakalanya keputusan itu harus segera diambil, adakalanya keputusan itu perlu sebuah pertimbangan yang matang, menakar baik atau buruknya, kemudharatan dan kemanfaatnnya, jika keduanya sama-sama mudharat pilih yang memiliki efek mudharat yang paling kecil, demikianlah. Sebenarnya tanpa kita sadari aktifitas dalam menentukan sesuatu, keputusan, itu merupakan salah satu indikasi berfikir kritis, eiitts..menyinggung sedikit soal pendidikan, hehehe..

Akhirnya pagi ini akupun melakukannya, membuat neraca pertimbangan. Jika memilih A (kelebihan dan kelemahan), jika memilih B (kelebihan dan kelemahan), dan tak lupa bedo’a, semoga apa yang menjadi pilihan diridloi. Aamiin



Demikianlah, dalam memilih, ketika hal tersebut membutuhkan pertimbangan yang matang, iringing dengan do’a dan ikhtiar. ^__^ 

Comments

Popular posts from this blog

Parenting : Bagaimana jadi emak rempong yang sabar ?

Pecah ketuban dini