Maple

Inspirasi Kita tak tahu, perbuatan mana yang dapat membuat orang lain terinspirasi. Tak perlu menunggu menjadi orang hebat, keren, dan sukses untuk menebar inspirasi pada orang lain. Mulailah dari hal-hal kecil, orang-orang terdekat disekitar kita. Ehm.. yang perlu diperhatikan disini, inspirasi yang positif loh, hehe ^_^ Berperan maksimal pada posisinya, entah itu saat ini kita sebagai seorang anak, orang tua, suami/istri, mengemban amanah pekerjaan sebagai guru, dokter, nelayan, pedagang, dsb. Sedikit curcol (curhat colongan, red), banyak hal yang aku lakukan karena terinspirasi oleh orang lain, tak melulu melalui pencapaian prestasi yang “wah”, dari hal kecil yang mereka lakukan dapat menginspirasi, meski saat aku tulis ini, mereka tak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan telah membuat orang lain menjadi lebih baik. Banyak sekali, namun tak semuanya aku utarakan, sebagian saja. Hal penting yang perlu digarisbawahi yakni, semua yang kita alami tidak lepas dari Qo

Tak ada hal yang kebetulan, dan aku percaya itu. Semuanya telah ada yang mengatur dengan sedimikian teliti dan detail. Setiap detik, setiap inchi dari kehidupan ini telah diatur. Beberapa peristiwa terakhir memicu ku untuk menulis artikel ini. Terkadang iman naik dan turun, sulit menjaga istiqomah, namun bukan hal yang tidak mungkin. Belajar yang terpotong-potong, pemahamannya pun akan terpotong-potong. Demikianlah, semakin menyadari pentingnya menuntut ilmu. Ilmu membawa pengaruh pada pemahaman dan cara pandang. Cara pandang (mind set) membawa pengaruh pada perilaku dan kecenderungan arahan hidup yang kita tempuh. Kurangnya ilmu, terutama ilmu hati (akhirat) dapat membuat limbung, kacau. Namun, bukan berarti mengesampingkan ilmu dunia, ilmu dunia juga penting untuk akhirat. Tiba-tiba teringat dengan kisah seorang ibu rumah tangga dengan 5 orang anaknya, beliau pernah merasa terpuruk karena sebuah kecelakaan yang mengahruskan dirinya berada di kursi roda untuk selamanya, sel

Beberapa saat yang lalu melihat foto teman yang baru menikah, adem lihatnya, pasangan yang sholeh-sholihah, dan semoga menjadi keluarga yang samawa. Aamiin Melihat beliau yang mengenakan pakaian syar’i, terasa begitu sejuk, pengen juga mengenakan pakaian yang demikian. Hehehe === Beberapa waktu lalu sempat membaca sebuah artikel, kurang lebih judulnya demikian “untuk mu, tujuan akhir ku memantaskan diri”, pendapat pribadi memiliki pandangan yang berbeda. Secara eksplisit, niat memperbaiki diri untuk seseorang, ini kurang tepat. Jika yang kita tunggu tidak sesuai harapan, maka akan mudah sekali timbul kekecewaan, dan apakah lantas akan berhenti memperbaiki diri ?. memperbaiki diri seyogyanya ditujukan dengan niat pada Allah. Harapan yang digantungkan pada mahluk hanya akan menimbulkan kekecewaan. Mencintai bukan soal menuntut pasangan begini dan begitu, tapi lebih pada soal memberi, memberikan yang terbaik. Hal yang perlu digaris bawahi yakni niat dalam melakukan suatu hal ===

Postingan kali ini, masih hangat, yakni informasi tentang "perpanjangan SIM" Jum'at pagi perjalanan dari ngunut ke kantor satlantas polres Tulungagung untuk memperpanjang SIM C, setiba di polres, motor langsung aku parkir di tempat parkir.  [percakapan di tempat parkir]  petugas parkir : mau mengurus apa mba ? aku                  : memperpanjang sim  petugas parkir : mau dibantu ? aku                  : tidak Pak, terimakasih...  (pengen belajar sendiri, pengen tahu prosesnya, kebetulan juga sendirian, tidak ada yang mengantar), alhamdulillah...  Langsung aku langkahkan kaki mencari papan informasi "alur pembuatan/perpanjangan SIM", jika di satlantas polres Tulungagung, terletak di depan loket pengambilan formulir. Setelah memiliki gambaran tentang alurnya, dan sebelum mulai bergerak, tak ada salahnya bertanya pada pengunjung lain, dan alhamdulillah... ada pengunjung yang berbaik hati menjelaskan dengan detail langkah-langkah untuk memp

EHEF dan Impian ku Selasa, 11 November 2014. Setahun yang lalu mengunjungi EHEF yang juga diselenggarakan di Grand City Surabaya. Tak seantusias tahun lalu, hari ini lebih banyak untuk merefleksi, “apa yang sudah dilakukan setahun terakhir?”, “pencapaian apa yang sudah dilakukan?” Setahun yang hanya berlalu begitu saja, menyesakan sekali ketika menginjakkan kaki di event ini. Ketika melihat banyak anak-anak SMA yang diakomodasi mengunjungi EHEF, dalam hati senang, sejak dini telah mengenal Universitas di Luar Negeri. Namun, diri ini juga kadang iri, kepengen seperti mereka juga. Secepatnya aku tepis jauh-jauh perasaan demikian karena bisa menimbulkan kufur nikmat. Seketika perasaan tersebut berubah menjadi bersyukur. Bersyukur dilahirkan dikeluarga ini, bersyukur dalam jenjang sekolah yang telah aku lalui, bersyukur belajar di Universitas ini. Berbagai keterbatasan yang tidak seharusnya menjadi alasan. Namun, dijadikan pijakan untuk bekerja lebih keras dari mereka yang

Meskipun begitu terasa menyenangkan, menyedihkan, menyebalkan, dan memerlukan energi yang besar untuk menahan amarah. Tapi belajarlah, berlatihlah untuk menahan diri, belajar untuk memaafkan. Yakinlah tak ada yang tertukar sedikit pun. Yakinlah Allah akan mengganti dengan lebih baik. Yakinlah … waktu nanti yang akan mengganti semuanya. Kehidupan ini bukan hari ini kamu merelakan A, besok akan mendapatkan ganti, bahkan kita harus menunggu bertahun-tahun. Jika semua itu terasa menyesakan. Ingatlah… Tuhan sedang memberi pelajaran berharga untuk kita naik menuju tingkat berikutnya. Yah… ini ujian, ujian dalam mengerjakan tugas akhir, Bismillah… ada Allah. Jangan salah untuk mengambil prinsip hidup. Selalu berpositif thingking, optimis, dan kelilingi dengan teman-teman yang mendukung.   nikmati prosesnya, bersyukur, entah itu menyenangkan atau tidak ^__^

Alhamdulillah…  hari ini memiliki kesempatan untuk menulis kembali. Menulis, aktifitas yang membuat rindu. Rindu untuk memulainya, rindu untuk menuliskan segala unek-unek yang ada di dalam fikiran maupun dirasakan. Beberapa hari terakhri aktifitas sangat padat, sangat menguras energi, hingga menggerogoti kesehatan. Berfikir ekstra untuk pencegahan, menghindari kondisi badan yang ngedrop. Kesehatan itu sangat penting, ditengah aktifitas yang sangat padat, kesehatan memiliki porsi yang cukup strategis. Salah satu refreshing padat nya kegiatan selain olahraga, makan, jalan-jalan, tidur, aktifitas yang sangat dirindukan yakni menulis. Menulis serasa membuat beban sedikit ringan. Tak terkotak-kotak dengan banyak aturan, aku bisa leluasa menuliskan apa yang aku inginkan ,tetap tidak rasis, dan menyinggung orang lain. Menulis, yah..disinilah separuh perjalanan hidup ku, menulis… kau dapat melihat sekelumit sketsa perjalanan hidup ku. Menyenangkan sekali. Seperti saat ini, jika dibaca orang l

Haloo…oktober, Akhir-akhir ini waktu banyak tersita untuk menyelesaikan tugas akhir studi. Tugas akhir untuk yang kedua kalinya, terasa amat berbeda. Pertama, ini untuk yang kedua, hehe… dimana sebelumnya telah menghadapi kondisi seperti ini, tidak lagi “under pressure”. Kedua, mendapatkan pembimbing yang mendorong mahasiswa bimbingannya untuk segera menyelesaikan tugas akhir, sangat mendukung. Ketiga, tempat penelitian dekat dari rumah, operasional yang terjangkau. Keempat, keyakinan, cara pandang, dan sikap dalam menghadapi tugas akhir. Kelima, yang begitu urgent yakni do’a dari berbagai pihak, terutama kedua orang tua, orang-orang terdekat.  Alhamdulillah… semua ini merupakan anugrah yang patut untuk disyukuri. Berfikir positif, optimis, persisten , dan do’a, Bismillah…

Dear deary… apa kabar ? lama tak bersua menyapa mu ya… hihihi Yah..sakit membuatku sedikit melupakan mu, padahal banyak hal yang ingin aku utarakan, heuheuheu… seperti halnya saat ini, entah..sedikit aneh perasaan ini, yah…apalagi, aku putuskan untuk mengutarakannya melalui tulisan. Rasanya itu beda, hahaha…. Sejenak rehat dari aktifitas memikirkan tesis, selingan untuk kembali menulis, yah… sore ini sedikit membuat bimbang ketika pengambilan data tesis, bagaimana tidak, mendengar kabar berita yang membuat ku bimbang. Lagi dan lagi, penawaran itu datang, Alhamdulillah… rasanya itu, entahlan…padahal diri ini banyak sekali beruat dosa dan kesalahan, namun Tuhan selalu memberikan rejeki dari arah yang tak disangka-sangka, apapun itu, tidak hanya sebatas materi. Rasanya ingin menangis, malu akan diri sendiri, terlalu banyak kesalahan yang telah dibuat. Hiks..hiks..hiks.. alhamdulillah…sangat bersyukur, sebuah tawaran yang entah aku ambil atau tidak. Kapan hari ditawari u

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ? Laskar Pelangi Sangat bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah untuk kesempatan melanjutkan jenjang studi hingga saat ini, di PPs Universitas Negeri Surabaya, studi pada usia yang penuh dengan tanggung jawab, dan telah melewati berbagai kondisi, membuat cara pandang dan orientasi ketika menempuh studi telah banyak berubah, ditambah dengan guru-guru terbaik, tidak sekedar mengajar, transfer pengetahuan, namun kaya akan filosofi kehidupan, pemahaman baik yang dipegang teguh hingga usia menjelang senja, begitu hebat. Sehingga sangat bersyukur memilih jurusan pendidikan fisika, Allah memberikan lebih dari apa yang aku inginkan. Bertambah bersyukur lagi ketika melihat fakta di lapangan, carut marut kondisi negeri ini, ketika prinsip-prinsip baik banyak yang mulai luntur di berbagai aspek kehidupan, Allah memberikan amanah memlaui peran calon guru. Jika semua garda terdegradasi, maka benteng terakhir adalah guru. Guru

Pagi, bagiku selalu menyenangkan … Saat menikmati segarnya udara pagi, saat riwehnya dengan mengurus rumah, namun bagiku pagi selalu menyenangkan. Pada saat pagipun ide-ide segar menggelantung untuk dipetik dan dituangkan dalam bentuk tulisan. Meski saat menulis inipun tidak terlalu pagi, dimana pada jam di laptop menunjukan pukul 7:40 AM. Tak bisa dihindari, gelora yang ada di dalam hati ingin segera disalurkan dalam bentuk tulisan. Yah..aktifitas menulis telah menjadi hobiku sejak SMA, saat masih berbau kencur, aktifitas menulisku lebih didominasi dengan tulisan-tulisan “Bombay”, hahahaha…. Tapi itu menyenangkan, entah..di mana diary ku saat itu, rasanya malu sekali jika dibaca oleh orang lain, ah..ternyata masa itu ada, dan aku pun pernah melewatinya. Geli..jika mengingat episode kehidupan ketika masa transisi remaja menuju dewasa. Sejenak, mengenang masa-masa SMA, dulu dalam hal mata pelajaran bahasa Indonesia, terutama dalam hal membuat karangan sangat kurang sekali, berb

Pagi, bagiku syukur tak terbendung Pagi, bagiku semangat baru Pagi, bagiku harapan baru dirangkai Pagi, bagiku merangkai aktivitas dimulai Yah.. pagi, bagiku selalu spesial ^__^ Seperti biasa, pagi saat yang nyaman untuk jejari ini menari-nari di atas keyboard, hihihi… Sudah beberapa minggu yang lalu ingin menulis, entah karena tidak segera ditulis hingga lantas menguap begitu saja, ada aja alasan yang dibuat diri ini, no excuse! Harus dilawan, ini tidak baik, hahaha…. Ketika menulis, lebih banyak, dan sepertinya selalu ada itu yakni hal-hal yang melatarbelakanginya, seperti halnya pagi ini. Suatu peristiwa yang melatar belakangi yakni “perasaan nelongso” ketika melihat “lowongan magang di salah satu rumah sains di tangerang”, mungkin sekitar sebulan yang lalu sebelum lowongan tersebut dipublikasikan, aku sudah kirim email dengan pemilik rumah sains tersebut, dan Alhamdulillah diberi kesempatan, dan berharap dapat magang di cabang rumah sains di Yogyakar

Hari ini, hari-hari menjelang 10 hari terakhir Ramadhan 1435 H. sedih sekali rasanya, sedih karena merasa begitu singkat perjumpaan, dan belum maksimal dalam bulan Ramadhan kali ini, ditambah dengan dihari-hari terakhir ini tak bisa sholat tarawih, dll. Sedih sekali, namun kondisi ini alamiah sekali, insyaAllah ada hal baik dari semua ini. Hari-hari terakhir ini hati merasa lebih tentram meski diselimuti awan kesedihan karena sebentar lagi akan ditinggalkan oleh Ramadhan. Entahlah, bingung untuk dikatakannya, karena apa dan bagaimana kondisi hati ini, merasa nyaman. Banyak hal pelajaran yang diambil di bulan Ramadhan kali ini. Subhanallah… subhanallah… subhanallah… Terdapat suri tauladan yang baik pada Nabi Muhammad SAW. Meneladaninya membuat hati menjadi tentram. 

Memaafkan itu melegakan Kita pernah mendapat perlakuan atau ucapan buruk dari orang lain. Wajar jika perasaan merespon dengan tidak nyaman (ada aksi tentu ada reaksi), namun hal yang perlu diperhatikan, fikirkan dulu, itu perlakuan buruk atau perasaan kita saja yang dipenuhi oleh perasaan negatif. Dalam kondisi seperti ini, yang paling krusial yakni bagaimana kita menyikapinya, yakni : Pertama, kita marah, berbalik membenci, dan membalas perlakuan orang yang membuat hati kita terasa tak nyaman, jika pilihan ini yang kita pilih bersiaplah untuk mengeluarkan energi yang besar, kelelahan dalam hidup karena dilingkupi dengan kebencian. Kedua, berusaha untuk memaafkan, dijadikan pembelajaran ke depan, dan berperilaku baik terhadap orang yang berperilaku buruk terhadap kita [kucali pada kasus tertentu]. Dijamin hal ini membuat hidup lebih tenang, melegakan, dan langkah kaki ke depan menjadi lebih ringan. Sebagaimana yang diteladankan oleh Rasulullah SAW. Hidup di dunia saja men

Ketika tiba di rumah, saat masuk kamar dan melihat lemari buku, berantakan, ya Rabb, kondisi yang memancing emosi. Sedih sekali rasanya, bagiku harta yang berharga itu buku, dibandingkan dengan emas, dll. Karena apa, di dalam buku tersebut banyak sekali sumber mata air, ilmu yang direngkuh, untuk terus memperbaiki ahlak. Masih sebal, entah siapa yang mengobrak-abrik lemari buku ku, karena dalam kondisi puasa, amarah itu ditahan, namun tetep memperingatkan anggota keluarga untuk tidak merusak buku yang ku miliki. Buku tersebut aku jaga, dengan niatan memiliki perpustakaan kelak, minimal perpustakaan kecil di dalam kamar, berharap suatu saat saudara, anak, keturunan ku, dan yang lain dapat mengambil manfaat darinya. Teringat kembali, ubahlah hal-hal yang negatif di dalam diri dengan berdo’a. sumber gambar  Green Renaissance Kesokan harinya, malam menjelang, ketika melihat acara MetroTV “Kick Andy” membahas tentang “bully”, dan ketika itu salah satu narasumbernya insinyur

Subhanallah…subhanallah…entah begitu banyak yang Allah berikan di Ramadhan kali ini, nikmat yang begitu luar biasa, hanya bisa mengucap syukur dan memperbaiki ahlak sesuai yang Nabi contohkan, rasanya lidah ini kelu untuk menggambarkan nikmat yang begitu luar biasa yang Allah berikan. Alhamdulillah…   Episode 3 ini merupakan serangkaian kelanjutan dari episode sebelumnya yang berkaitan dengan do’a, ditengah-tengah amanah tugas yang menumpuk, tapi rasanya tak terbendung lagi untuk menulis, share pengalaman dan ilmu.  Sekali lagi semoga amal ibadah kebaikan ini tercurah kepada kedua orang tua. Aamiin   Benar apa yang Imam Syafi’i katakan “ikatlah ilmu dengan menuliskannya”, sedikit menguap sebenarnya untuk mengulas topik kali ini, namun semoga Allah memberikan kemudahan dan apa yang seharusnya tersampaikan tidak keliru. Jika pada Ramadhan episode sebelumnya berkaitan dengan do’a, pada episode kali inipun tidak jauh hubungannya dari hal tersebut. Hal ini berkaitan dengan